Click here for Myspace Layouts

Pergeseran Tradisi Molang Are

Posted by Pitaloka Yuniartiningtyas | Posted in

Oleh : Phietha Lobhert
Anak merupakan pewaris kebudayaan orang tuanya. Untuk itu tugas orang tualah untuk mentransferkan kebudayaan sebagai regenerasi norma, custom, pengetahuan, tradisi, kepercayaan, seni, teknologi, kekerabatan dan sebagainya kewpada sang anak. Mulus tidaknya proses mentransfer suatu kebudayaan tergantung kepada upaya orang tua sebagai guide yang menjadi aktor utama dalam mewarisi suatu kebudayaan. Selain peran orang tua, peran lingkungan juga menjadi sarana yang penting dalam proses transfer kebudayaan,misalnya lingkungan sekolah. Itulah salah satu kunci dalam mewariskan kebudayaan pada generasi penerus.
Salah satunya adalah ritual Molang Are yang merupakan tradisi masyarakat Madura. Molang Are merupakan tradisi selamatan kurang lebih empat puluh hari bagi kelahiran sang anak. Molang are pada umumnya empat puluh hari, namun pada anak perempuan ada yang kurang dari empat puluh hari sedangkan pada anak laki-laki ada yang lebih dari empat puluh hari. Tradisi masih tetap eksis, karena masih dilaksanakan sampai saat ini. Dalam dinamika budaya Molang Are secara formal, memiliki nilai religiusitas yang sarat akan makna agama, sebab di dalamnya terdapat semacam ritual keagamaan, seperti shalawat nabi, selamatan sebagai bentuk kekosongan diri seorang bayi atau anak dari bentuk segala dosa. Sang orang tua mengundang famili dan para tetangga layaknya selamatan yang terjadi di masyarakat pada umumnya.
Molang Are dalam pelaksanaannya tergantung pada kemampuan dari keluarga itu sendiri. Jadi, yang terpenting adalah harapan dan do’a orang tua kepada sang anak serta memperkenalkan suatu budaya kepada sang anak. Selain pembacaan shalawat adpun yang dilakukan yaitu pemberian nama kepada sang anak. Biasanya masyarakat Madura memberikan nama sesuai dengan tuntunan yang terdapat dalam Agama Islam ( mengambil dari Al-Qur’an).
Sesuai dengan perkembangan zaman, pastinya terdapat perbedaan dalam pelaksanaan Molang Are pada saat ini dengan sebelumnya. Jika dahulu, Molang Are dilaksanakan satu kali dan famili atau tetangga yang diundang langsung berkumpul. Namun saat ini tidak. Kini family atau tetangga tidak datang bersamaan, ,mereka datang ke rumah yang mempunyai selamatan dan langsung opulan tanpa melihat prosesi Molang Are. Jadi, meski Molang Are tetap eksis namun Molang Are telah mengalami pergeseran tradisi.

Comments (0)

Posting Komentar