Click here for Myspace Layouts

0

Posted by Pitaloka Yuniartiningtyas | Posted in

Pro Kontra Peran Perempuan Globalisasi
Oleh: Pitaloka Yuniartiningtyas/24/X-6

Dalam film pendek yang berjudul ‘Aku Perempuan’ yang menceritakan seorang wanita korban Lumpur Lapindo sedang bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun sang ayah hanya menjadi pengangguran. Menurut saya di dalam film ‘Aku Perempuan’ banyak amanat yang dapat diambil contohnya peran wanita di jaman emansipasi, kini di lingkungan masyarakat sudah bukan hal yang tabu jika seorang wanita bekerja dan mencari nafkah menggantikan peran laki-laki/si suami. Mungkin itu dilakukan karena ada beberapa faktor misalnya si suami cacat atau karena faktor lainnya yang menyebabkan si suami tak dapat bekerja, namun ada juga si suami yang malas bekerja dan semena-mena terhadap keluarganya sehingga menuntut sang istri untuk bekerja. Hal itu terkadang menyebabkan sang istri tidak menghormati sang suami sebab merasa mempunyai kekuasaan karena mendapat penghasilan sendiri, akhirnya timbullah perselihan dan pertengkaran sehingga hubungan suami istri tidak harmonis dan mengakibatkan perceraian. Ada kalanya sang istri ikut membantu suami menafkahi keluarga, namun sang istri harus ingat tugas dan kewajiban seorang istri serta tetap menghormati suami dan tetap menjadi istri sesuai kodratnya. Begitupun si suami juga harus mengerti keadaan sang istri yang sibuk bekerja menafkahi dan mengurus rumah tangga maka si suami harus turut membantu tugas sang istri, selain itu si suami harus tetap bekerja keras menafkahi sang istri karena kewajiban sebagai seorang suami adalah mencari nafkah. Dan sebagai seorang laki-laki haruslah bertanggung jawab atas hal itu. Jadi, menurut saya tidak apalah jika seorang istri turut bekerja apalagi di jaman emansipasi ini. Namun ada beberapa hal yang perlu diingat misalnya tugas dan kewajiban masing-masing sehingga dapat bekerja sama dalam membangun rumah tangga yang harmonis.